WHAT'S NEW?
Loading...

Book : The Vanilla Heart (Love Flavour)


Judul Buku
The Vanilla Heart (Love Flavour)
ISBN
978 — 602 —7888 – 47 - 0

Penerbit
Bentang Pustaka

Penulis
Indah Hanaco
Cetakan ke
Pertama (Juni, 2013)
Tebal : 
262halaman + cover

_________________________________________________________________________________

Blurb

Komposisi: Cinta, Ketulusan, dan Kesabaran.
Cara Penyajian: Tuangkan kejujuran, ketulusan dan kesabaran ke dalam cangkir. Tambahkan 180cc air cinta, aduk dan sajikan.

Aroma lembut vanila itu sangat kuat menguar, merasuk, dan memengaruhi cita rasa hidup manusia. Karena kejujuran rasa vanila mengajarkan kita bahwa ketulusan dan kesabaran memampukan kita meraih cinta.

Kau membuatku sadar bahwa cinta itu perjuangan. Berjuang mendapatkan, meluluhkan, dan mempertahankan. Hingga aku menyadari bahwa hadirmu bagai vanila, mampu mendatangkan kesederhanaan cinta yang tidak biasa. Tetapi tahukah kau, dirimu terkadamg menyebalkan. Terlalu cepat berlari, hingga membuatku takut dan ragu.

_________________________________________________________________________________

WASPADA TERHADAP SPOILER---
--SPOILER TERJADI BUKAN KARENA ADA NIAT PELAKU TETAPI DIDUKUNG KESEMPATAN DAN PERASAAN--

[Previous : Strawberry Surprise]

Saya bukanlah penyuka vanilla, meski harus saya akui bahwa saya menyukai aromanya. Ketika kali pertama melihat bookmark uniknya, yang seperti The Strawberry Surprise, (bedanya bookmark kali ini adalah ice creame cone vanilla), saya langsung tau, vanilla yang akan muncul kali ini adalah ice cream vanilla, tentu saja.

Bagian prolog, jujur saja, membuat bingung, sebelum ada kejelasan nama tokohnya, jadi bagian prolog memberikan kesan buruk bagi saya pribadi. Tapi, meski begitu cerita selanjutnya menarik. Saya suka karakter Dominique dan Hugo, mereka berdua benar-benar cocok.

Ah, ya. Bagian favorit saya dari prolog adalah ketika Hugo justru melamar perempuan yang tengah memarahinya karena nyaris tertabrak mobil yang dikemudikan Hugo. Nggak  tiap hari ada orang nekat macam Hugo.

Dominique yang spontan dan ceroboh, Hugo yang blak-blakan. Entah kenapa saya selalu suka jika dua karakter seperti itu dipasangkan. Hanya saja, bagi saya Hugo itu cukup kekanakan, penuntut, dan juga tipikal orang yang terburu-buru. Pada bagian akhir saya bersimpati terhadap Dominique. Beberapa minggu menjalin asmara, kemudian di ajak menikah, padahal selama beberapa minggu tersebut masing-masingnya belum saling mengenal banyak, wajar Dominique masih belum siap untuk hubungan lebih lanjut.

Tetapi, tetap saja alasan Hugo itu juga masuk akal. Dia nggak mau kehilangan Dominique, dan juga pernikahan bukan berarti Hugo akan mengekang Dominique, juga bahwa mereka bisa saling lebih mengenal setelah menikah. Ya, Hugo mah tipikal pria yang diidamkan para wanita yang butuh kepastian.

Selain itu, saya penasaran dengan kelanjutan asmara Taura, ketika dia tertarik sama Inggrid dan Inggrid justru menikah dengan Jerry. Coba aja ada side story tentang Taura. Dan Vincent juga mungkin. Ya, siapa tau, Vincent emang cocok sama Farah.

Well, dari awal sih alur utamanya udah ketebak. Novel ini, sama seperti The Strawberry Surprisemerupakan cerita khas yang cocok FTV (untuk novel ini saya belum tau apakah FTV-nya ada atau tidak). FTV The Strawberry Surprise, meskipun udah tayang saya belum pernah nonton. Penasaran sih siapa aktor dan aktris yang memerankannya.

Sepertinya novel ini juga adaptasi FTV-nya, mungkin ada yang mau memberikan info ?

Yah, gak banyak yang bisa saya bahas sih, selain kisah ini ringan untuk dinikmat, dan juga gak kalah romantis dengan drama Korea yang kekinian.


-----------------------------------------------------------------------

Kutipan yang akan saya tampilkan merupakan kalimat yang dikutip sendiri oleh penulis, dan juga trivia tentang vanilla.
Check this out!

“Sebenarnya apa arti sebuah janji bagimu? Kamu tidak menghargai spa yang sudah diucapkan oleh lisanmu. Kamu tidak bisa menepati kata-katamu sendiri. Apa yang bisa diharapkan dari orang yang tidak bisa memegang janjinya?”
-Hugo Ishmael-

“Aku tidak cukup terluka hingga harus patah hati. Tetapi, aku merasa sakit karena dicampakkan, seakan aku tidak pernah berarti baginya.”
-Hugo Ishmael-

“Aku punya perasaan istimewa padanya, tetapi kamu yangmendapatkan perhatiannya.”
-Dominique Vanila-

“Waktuyang panjang itu memberi banyak sekali pelajaran dan pemahaman bagiku.”
-Hugo Ishmael-

“Beri aku kesempatan untuk memulihkan diri. Ini justru kian menyadarkanku, urusan cinta dan hati itu tidak bisa dipaksa atau diprediksi.
-Dominique Vanila-

“Kita mungkin harus serius mencari tahu. Ada apa sebenarnya dengan masalah hati manusia? Kenapa cinta bisa menjadi bias? Antara penjajahan, pengabdian, atau penghambaan?”
-Vincent Ishmael-

“Tidak ada lagi yang tersisa dari masa lalu untuk bisa dijadikan pegangan dalam membangun masa depan. Pakah itu sulit untuk dimengerti?”
-Hugo Ishmael-

“Apa kamu juga tergolong tipe pria yang mengagungkan rambut panjang? Dan mengidentikan rambut panjang dengan keanggunan?”
-Dominique Vanila-

“Kalau memang menyukainya, tunjukkan dengan tindakan. Waktu terus berlalu, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan. Manfaatkan setiap detik yang kamu punya.”
-Vincent Ishmael-

“Aku sangat ingin menolak kehadiranmu, menjauh darimu. Tetapi, kenapa rasanya makin lama makin sulit? Ada apa dengan hatiku?”
-Dominique Vanila-

“Aku tidak inat kenapa dulu aku begitu mencintainya, seakan itu bukan bagian hidupku. Sekarang aku bahkan tidak berhasil menemukan remah-remah perasaanku.”
-Hugo Ishmael-

“Aku tahu semua yang sudah dan akan kamu ucapkan. Aku paham semua teori patah hati dan butuh waktu untuk menyembuhkan luka itu. Masalahnya, aku keberatan mematuhinya. Aku merasa manusia harus bijak memanfaatkan waktu. Kenapa manusia mesti membuang waktu untuk menangisi sesuatu yang tidak bisa berubah? Berduka pun ada masa kedaluwarsanya.”
-Hugo Ishmael-

“Dia menerimaku dengan tabah. Apa pun yang kulakukan, tidak pernah membuatnya marah. Apa itu karena dia benar-benar menyukaiku? Apa aku pantas untuk disukai seperti itu?”
-Dominique Vanila-

“Aku tidak pernah membohongimu. Aku hanya tidak bisa menceritakan masa laluku. Itu perbedaan yang besar.”
-Hugo Ishmael-

“Aku sangat mencintaimu. Sejak bertemu denganmu lagi, hidupku berubah. Sekarang aku bahkan menjadi terlalu bergantung kepadamu. Aku tidak bisa bertahan bila tidak melihat wajahmu, meski yang aku lihat hanya wajah cemberut yang mengomel tidak keruan.”
-Hugo Ishmael-

“Menunggumu untuk berapa lama? Kamu sendiri bahkan tidak yakin kapan ingin menikah. Aku tidak mau kamu menyia-nyiakan waktumu untukmenjalani hubungan yang entah kemana muaranya. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Dan inilah caraku membuktikan perasaanku.”
---------------------------------------------------------------------------------------------- 
VANILLA TRIVIA

Vanilla tidak pernah bisa melebur ke bahan lain dan kehilangan jati dirinya. Vanilla selalu punya identitas, di mana pun dia berada.

Vanilla dalam secangkir vanilla latte adalah penetral untuk rasa pahit kopi dan berlemaknya susu. Temukan vanilla dalam dadamu agar hidupmu lebih indah dan seimbang untuk dijalani.

Vanila tidak pernah memiliki beragam rasa dan aroma. Vanila setia pada rasa dan aromanya sendiri yang istimewa.

Vanila adalah aroma tidak terlupakan yang menimbulkan efek ketagihan. Vanila memberi ketenangan bagi banyak jiwa penikmatnya.

Vanila tidak pernah mencuri aroma menawan yang bukan miliknya. Vanila menjadi bermakna dengan menjadi diri sendiri.

Vanila selalu istimewa. Vanila tidak perlu menyesuaikan diri. Dunia dan aneka hidanganlah yang menyesuaikan diri untuknya.

Ketika aromanya menguar, vanila selalu mampu menyihir dan memengaruhi indra manusia. Vanila adalah perayu untuk orang yang memanjakan cita rasa.

Vanilla selalu memiliki ciri dan keteguhan hati. Aroma dan cita rasanya tetap bertahan dalam segala bentuk pengolahan.

Dengan aromanya, vanila bisa berperan dalam banyak sisi kehidupan. Vanila memberi manfaat bagi sudut-sudut sepi yang membutuhkan kehadirannya.

Vanila menjadi contoh sifat kerendahan hati. Penampilannya tidak mentereng, tetapi setelah diolah memberi dampak yang luar biasa. Dia menyembunyikan kehebatannya di balik penampilannya yang sederhana.

Aroma vanila selalu mengabarkan kehadirannya di mana pun dia berada. Aromanya tidak akan ternoda meski banyak wewangian ingin menggoyahkan keistimewaannya.

Bahagia tidak bisa dilawan. Bahagia akan membanjir begitu saja. Sama seperti aroma dan rasa vanila yang dicicipi oleh indra perasamu. Vanila itu menenangkan dan membuatmu ketagihan. Oleh karena itu, berikan kebaikan bagi kehidupan agar kamu selalu ketagihan pada rasa bahagia dan menjauh dari kebencian.

Mencintailah seperti vanila. Mencintai dengan cara membiarkan aromanya sebagaimana awalnya. Keindahannya tetap akan terpancar saat tidak harus mengenakan topeng kepalsuan.

Vanila menghadiahkan kebahagiaan dengan cara sederhana, menjadi dirinya sendiri. Vanila menawarkan aroma dan rasa khasnya yang tidak tergantikan.

Vanila memberi efek menenangkan sekaligus mengurangi rasa sakit. Begitulah cinta yang seharusnya.

Vanila mewarnai rasa sehingga kita tidak hanya mengenal kepahitan yang sangat pahit. Atau kemanisan yang sangat manis. Vanila membuat kita tahu, ternyata ada kepahitan yang manis atau kemanisan yang pahit.
_____________________________________________

TENTANG PENULIS

Indah Hanaco, lahir dan besar disebuah kota kecil bernama Pematangsiantar, salah satu sudut di Pulau Sumatera. Mulai suka menulis sejak SMP dan akhirnya menembus media nasional pada 1993 lewat sebuah cerpen. Namun, aktivitas menulis mulai berhenti saat Indah bekerja di sebuah bank swasta.

Kini, Indah menetap di Puncak, Bogor, tepat di antara hamparan kebun teh bersama keluarga tercinta. Memantapkan hati menjadi penulis sejak 2011. Beberapa novelnya yang sudah terbit adalah Mendua, Black Angel, Jungkir Balik Dunia Mel, Loves in Insa-Dong, Cinta Tanpa Jeda, The Curse of Beuaty, Love Letter, Merayu dan Everything for You. Jika ingin memberi saran dan masukan, Indah bisa dihubungi via email di indah_hanaco@yahoo.com atau Twitter @IndahHanaco

_____________________________________________

[Next: Coffe Memory]

Cuma segitu sih, gak apalah ya..

Well, boleh coba dibaca ini saat menikmati ‘me time’, sambil menyeduh teh di sore hari.
Semoga menginspirasi. Hhehe..
Sekian, ciao~

0 komentar:

Posting Komentar